Puri Agung Nyalian Sekarang.
Nyalian merupakan sebuah desa subur dan kaya akan budayanya. Nyalian dahulu masih dikuasai oleh Raja Nyalian yang bernama I Dewa Tangkeban yang merupakan Warih dari Tirta Harum. Pada zaman pemerintahan Klungkung I Dewa Tangkeban di hadiahkan keris pusaka Raja Klungkung yang bernama Keris Ki Lobar untuk menjaga keutuhan pemerintahan dinasti Klungkung. Seiring berjalannya waktu Raja Gianyar I Dewa Manggis Kuning ingin mencontoh Keris itu untuk dibuatkan duplikatnya tetapi raja nyalian menolak keras keinginan dari raja gianyar, merasa tersingung, raja gianyar pun pergi ke kraton klungkung untuk bertemu dengan raja dengan tujuan ingin meminjam keris ki lobar yang beliau hadiahkan kepada I Dewa Tangkeban, raja klungkung pun mengizinkan permintaan raja gianyar, lalu raja klungkung mengutus salah satu pelayannya untuk menyampaikan surat dari raja klungkung untuk memberikan keris ki lobar itu kepada raja gianyar tetapi raja nyalian menolak itu karena itu adalah wasiat dari raja klungkung terdahulu untuk menjaga keris ki lobar itu, akirnya dari penolakan raja nyalian raja klungkung pun marah besar dan mengutus paman beliau yang beristana di tulikup gianyar yang bergelar Ida I Dewa Agung Panji raja ke-5 klungkung sebelum raja klungkung Ida I Dewa Agung Putra. Diseranglah raja nyalian I Dewa Tangkeban oleh Ida I Dewa Agung Panji di desa seme agung dan raja nyalian mengalami kekalahan. Anak dari raja nyalian yang masih kecil dilarikan ke bangli bersama rakyatnya. Setelah lama desa nyalian kosong karena raja sudah meninggal dan rakyatnya ikut lari menuju bangli. Diutuslah anak dari Ida I Dewa Agung Panji yaitu Ida I Dewa Agung Putu untuk memerintah di desa nyalian saat ini. Keratonpun berpindah ke selatan. Pada pemerintahan I Dewa Tangkeban, purinya terletak di SDN 2 Nyalian sekarang. Dan pada zaman pemerintahan Klungkung yang dipimpin oleh Raja Ida I Dewa Agung Putu terletak di catus pata desa nyalian sampai saat ini, warih Puri Ageng Nyalian bukan lagi di kuasai oleh warih tirta harum melainkan warih dari Ida Bethara Dalem Shri Aji Kresna Kepakisan treh Ida I Dewa Agung Panji.
Komentar
Posting Komentar